Sudah lama saya tidak mengupdate blog.Terlalu cepat masa
berjalan sehingga saya rasakan tiada masa untuk saya menulis bagi memperbaiki
bahasa penulisan saya.Kali ini saya ingin kongsikan pengalaman saya semasa
REHLAH SINAI di bawah anjuran Baraka Travel.
Terlalu indah dan manis yang tidak mampu digambarkan oleh
perasaan.Sepanjang 5 tahun keberadaan
saya di bumi Mesir, inilah kali pertama saya menjejakkan kali di Jabal
Tursina.Sayu,syahdu,sedih dan pilu
bercampur baur di dalam hati.Bukan mudah untuk saya meninggalkan Jabal Tursina
tanpa kerelaan hati.Pertemuan yang hanya sekejap cuma tidak dapat saya
gambarkan apatah lagi memandang tempat bermunajat Nabi Musa.Hati ini menangis
lagi.Sungguh,indahnya jabal itu,indahnya musolla itu…walaupun ia hanya binaan kecil
dan pemandangan biasa,saya terlalu rindukannya.
Sepanjang saya mendaki jabal tursina,hati dan lidah ini
tidak berhenti-henti melazimi zikrullah..Allahu akbar yang mampu saya ucapkan.Sebelum
saya mendaki jabal ini,saya sempat bertahajud semoga allah berikan saya
kudrat,kekuatan dan tenaga yang kuat untuk saya mendaki.Sepanjang permusafiran
saya selama 3 hari,kerisauan hati ini bertandang berkali-kali tanpa dijemput
memandangkan kesihatan tidak mengizinkan.Namun kuasa ALLAH
segala-galanya.Mushrif ,Us Amar yang membawa kami,sentiasa memberi semangat
kepada kami untuk mendaki Jabal ini. “Ingin bermunajat di tempat Nabi
Musa”.Itulah motivasi indah yang diberikan buat kami.Sungguh,saya rindukan
Jabal itu.Menitis air mata tatkala kaki melangkah pergi meninggalkan jabal
ini.Berkali-kali saya memandang ke belakang untuk melihat jabal itu buat kali
terakhir.Terdetik di hati, “adakah ini kali terakhir untuk saya menjejakkan
kaki di Jabal ini?”
Teringat saya kisah yang diceritakan oleh us Amar tentang
Jabal ini.Sebelum ini banyak dikaitkan dengan kisah Nabi Musa .Rupa-rupanya
kisah yang akan berlaku diceritakan juga.Ketika mana islam di ambang
kemenangan,umat islam akan berkumpul di Jabal ini.Namun terlintas di hati saya,adakah saya di antara
umat islam yang akan berada di jabal itu bersama imam mahdi dan juga nabi
isa.Pilunya hati ini dek kerana takut andai saya terpedaya dengan dajal
laknatullah yang akan memperdaya umat islam.
Subhanallah…di sebalik jabal ini terhimpun sejuta
nostalgia-nostalgia indah yang menjulang kerana Islam.Masih tergambar lagi
suasana dan pemandangan di sekitar Jabal itu walaupun beberapa hari saya
meninggalkannya.Masih segar di ingatan,tepat jam 1.00 pagi, kami bertolak dari
Resort MoonLand dan sampai di kaki Jabal itu sekitar jam 1.15pagi.Lebih kurang
jam 1.30 pagi,pendakian kami bermula dan terpaksa melalui 11 check point untuk
sampai ke puncak Jabal itu.
Saya di antara orang yang terakhir yang sampai di puncak
Jabal itu.Sungguh memeritkan buat saya.Kami terpaksa melalui jalan yang berbatu-batu dan curam.Sungguh
sukar pendakian ini.Pada mulanya,saya ingin menyerah kalah.Jasad saya sudah
tidak mampu menampung tubuh ini yang kepenatan dan suhu badan saya semakin
panas.Berkali-kali saya berehat untuk sampai di setiap chek point sehinggakan saya tertidur di celah batu.Saya
biarkan sahaja sahabat-sahabat yang lain mendahului saya.Namun keazaman untuk
bermunajat di tempat Nabi Musa masih kuat di dalam hati.Saya teruskan pendakian
biarpun lambat.Bak kata Us.Amar selaku mantan Pengerusi Damanhur “Niat kita
bukan untuk berlumba,siapa yang sampai dahulu.Yang penting kita MESTI SAMPAI di
Puncak itu untuk bermunajat di tempat Nabi Musa”.Itulah kalam indah yang
diberikan setiap kali kami berehat di setiap check point.Bagi saya,tiada
masalah saya menaiki unta untuk di sampai di Jabal itu namun hati saya tetap
mengatakan “TIDAK” kerana saya ingin merasai perasaan Nabi Musa mendaki tatkala
ingin berjumpa Allah di Jabal itu.Dengan usaha baginda,akhirnya Allah turunkan
LUH-LUH(Wahyu yang di pahatkan di batu) kepada Nabi Musa.
Subhanallah….cantik sungguh penyusunan cerita di sebalik Jabal
itu.Akhirnya tepat jam 6.00 pagi,saya sampai di puncak Jabal itu.Bertayamum dan
memulakan solat subuh.Nikmat dapat bersolat di atas tidak dapat saya
gambarkan.Saya dapat merasai secebis perasaan Nabi Musa tatkala bermunajat di
puncak itu.Biarpun sejuk.Namun saya perlu kuat untuk mengatasinya.
Teringat saya dengan kalam syeikh Husin “Sejuk dan panas
yang kita rasai,hanya hembusan yang sedikit dari api neraka”…Saya tidak dapat
gambarkan kesejukan api neraka yang terlalu sejuk memandangkan sejuk di Jabal
itu tidak mampu saya hadapi dengan baik.Kami diberi masa 2 jam untuk berada di
sana. Saya dapat melihat,gereja kebanggaan orang kristian tersergam indah
berbanding musolla kecil yang ada di situ.Saya dapat melihat orang Korea
menyembah matahari tatkala matahari naik ketika waktu pagi.Mereka menyanyi
beramai-ramai sambil menyembah matahari.Saya tidak menyangka,masih ada lagi
pengamalan ini.Moga Allah memberi Hidayah kepada mereka.
Tepat jam 8.00 pagi, kami memulakan perjalanan untuk turun
dari puncak itu.Ia memakan masa selama 2 jam sahaja.Bagi sesiapa yang lambat
seperti saya,ia mengambil masa selama 3 jam.Di lereng bukit itu,terdapat
perkampungan Nabi Ilyas.Biarpun hanya peninggalan sejarah sahaja,namun tanah
itulah pernah didiami oleh Rasul yang wajib kita ingati.Akhirnya,tepat jam 11
pagi,saya sampai di kaki bukit itu dengan perasaan gembira bercampur sedih.Ya Allah
andai hambamu ini diberi ruang untuk bernafas lagi,izinkan aku menjejakkan kaki
di jabal ini bersama keluarga,suami dan anak-anak tercinta.Ingin ku kongsikan
perasaan ini bersama mereka.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan